Dalam buku The7Awareness ; 7
Kesadaran hati dan Jiwa Menjadi Manusia diatas rata-rata, suatu hari pasangan
suami istri yang dulunya kaya akhirnya harus rela bisnisnya bangkrut dan tidak
hanya itu, sang suami harus masuk ke penjara. Ketika sang istri menjenguk
suaminya di sel maka terjadilah dialog seperti ini.
Suami
: “ Istriku, maafkan aku yah, semua usahaku bangkrut, bahkan aku harus mendekam
di penjara seperti ini, maafkan yah”
Istri : “Aku
tetap bisa bersyukur sayang”
Suami
: “Kok bisa”
Istri : “Tidak apa suamiku sayang, aku kehilangan
semua hartamu, namun tidak kehilangan dirimu, bagiku kau masih tetap seperti
dulu sayang”
Suami : “Tapi, akupun akan sakit-sakitan di sel ini
menunggu waktu 10 tahun yang akan datang”
Istri : “ Aku tetap bisa bersykur suamiku”
Suami
: “Kok bisa sayang”
Istri
: “Karena aku masih bisa memiliki diriku
sendiri, bahkan ketika akupun ikut sakit-sakitan karena memikirkanmu, aku masih
bisa bersukur”
Suami
: “Kok bisa seperti itu istriku”
Istri “ Iya sayang, aku bersyukur ketika aku
menyadari bahwa badan inipun bukan milikku, ini milik Allah, semuanya”
Kisah
cinta ini menunjukan kepada kita ketika seseorang telah sampai kepada cinta
tanpa syarat dalam membangun rumah tangganya, ketika seseorang memiliki cinta
tanpa syarat, maka cinta adalah ibadah bukan justru menjatuhkan dirinya karena
dan oleh cinta. Memiliki cinta tanpa syarat artinya kita mencintai tak berharap
apapun balasan yang akan kita terima. Maka yang terjadi ketika orang yang kita
cintai tidak seperti yang kita bayangkan kita tidak akan mudah putus asa dalam
membangun hubungan dengan pasangan kita.
Dunia
modern seperti sekarang ini, justru melahirkan banyak kasus di dunia yang
menunjukan manusia justru tertinggal oleh kemodernanya sendiri. Kasus bunuh
diri, sex yang menyimpang, perselingkuhan, perzinahan yang meningkat adalah
bukti bahwa manusia modern justru tertinggal oleh apa yang ia ciptakan, semakin
mudah mendapatkan uang justru semakin sulit memahami dan mengenali orang lain,
semakin sulit juga mendengarkan orang lain. Uang menjadi komoditi paling di
cari di dunia ini, bahkan nilai-nilai kesuksesan juga bergeser, bukan ketika
seseorang memiliki akhlak(prilaku) yang terpuji, namun kesuksesan diukur oleh
berapa banyak materi yang ia kumpulkan.
Dalam
buku One Minute Awareness yang saya tulis, bahkan saya menyindir uniknya
manusia mencari makna hidup, sebanyak-banyaknya materi menjadi tujuan dalam
hidup kita, justru materi itu yang tidak akan dibawa pulang pada saat kita
meninggal.Apalagi cara mengumpulkanya dari uang haram baik korupsi atau
menyakiti orang lain. Manusia modern lupa bahwa yang kelak akan ikut bersamanya
kembali kepada Allah hanya jiwa (ruh). Pertanyaan sederhananya adalah seberapa
banyakkah kita memberikan makan kepada ruh, jangan-jangan jiwa kita terbelenggu
dalam kerangkeng yang kita ciptakan.
Dalam
The7Awareness dijelaskan bahwa , jangan hanya memberikan makan kepada fisik
saja, namun berikanlah makanan yang seimbang untuk pikiran dan jiwa yang ada
dalam tubuh kita. Cinta tanpa syarat adalah makanan yaang lezat untuk pikiran,
hati dan jiwa kita. Mari kita cek sama-sama, di level manakah kualitas cinta
kita kepada pasangan yang saat ini. Dalam The7Awareness dijelaskan bahwa ada 4
Level kualitas cinta setiap orang dengan pasanganya dalam membangun hubungan
keluarga.
1. Fear Motivation, Membangun
rumah tangga dilevel ini, seperti memasak air dengan api panas, yang terjadi
adalah keributan dan kemarahan serta saling curiga satu dengan yang lainya.
Seorang istri melayani suaminya karena rasa takutnya. Membangun rumah tangga
selalu dimotivasi oleh kekhawatiran dan kecemasan yang kuat antara pasangan.
Jika ini dibiarkan maka pernikahan bukan membangun surga namun sedang membangun
neraka dari dekat.
2.
Reward
Motivation. Di level kedu adalah membangun rumah tangga yang
dimotivasi karena materi, semakin banyak diberi uang oleh pasangan semakin
sayang, seperti sebuah istilah umum “Abang banyak uang di sayang, abang ga ada
uang di tendang”.Dalam pamdangan level ini adaalah materi menjadi
segala-galanya dalam membangun rumah tangganya. Sayangnya kita banyak belajar
bahwa justru semakin kita mengejar harta, harta semakin menjauh dari kita.
Sebuah pernikahan yang didasari oleh reward ini akan tetap bertahan selama
materi masih bersamanya, namun sebaliknya akan putus tengah jalan ketika harta
itu tidak bersamanya lagi.
3.
Need motivation. Di level ketiga, motivasi
seseorang dalam membangun rumah tangga karena dimotivasi kebutuhan, baik fisik
dan jiwa. Di level ini cinta sudah tampak untuk memberi dan proaktif. Karena
membutuhkan,maka diperjuangkan olehnya. Rumah tangga akan semakin kuat ketika
sama-sama memiliki keinginan yang sama, visi, impian, target dan sebagainya.
4.
Love motivation, inilah kualitas cinta yang
tertinggi, membangun rumah tangga bukan karena ketakutan, atau harta bahkan
bukan semata-mata kebutuhan saja, namun membangunya karena CINTA. Maka ketika
cinta menjadi landasan dalam mengarungi rumah tangga yang akan terjadi adalah
melihat impian bersama sangat terasa dan terlihat jelas.
Saatnya memperbaiki hubungan
dengan pasangan anda, memaafkan apa yaang telah ia perbuat dengan tulus adaalah
makanan jiwa ini. Atau anda biarkan kebencian ada selalu dalam hati anda,
mengunci dan menggeroti.seperti sebuah pepetah dalam the7awaareness yang sering
saya sampaikan “If you Cannot control, forgive and forget”.
Utk training dan seminar
bersama NAQOY hub 081905666479, 0217291050
NAQOY
Follow @Naqoy